Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hubungan Interpersonal


Prawacana
            Suatu kali Badrun bertengkar dengan isterinya. Masing-masing tidak mau mengalah. Akibatnya, mereka tidak saling bertegur sapa beberapa hari lamanya. Suatu hari Badrun bekerja hingga larut malam dan besok harus bangun subuh kerana akan berangkat dinas ke Jakarta naik KA. 8459, Parayangan, pukul 05.00. Semula ia ingin meminta tolong kepada isterinya untuk membangunkannya ketika subuh, namun karena gengsi ia hanya menulis di secarik kertas,” Bu tolong bangunkan saya pukul 03.30, karena harus bersiap-siap dinas ke Jakarta pukul 09.00, naik KA pukul 05.00!”. Lalu ia taruh surat tersebut di atas meja rias isterinya. Di samping itu, Badrun juga mengatur alarm di handpone-nya agar berbunyi tepat pukul 03.00.

Keesokan harinya Badrun, Badrun bangun kesiangan sekitar pukul 07.00. Handphone yang sudah diatur bunyi alaramnya ternyata tidak didengarnya, mungkin karena begitu lelahnya dan tidur sangat lelap. Namun yang membuat ia marah besar dan kesal adalah, isterinya yang tidak membangunkannya sebagaimana yang ia minta dibangun puluk 03.00. Rencana dinas ke Jakarta pun batal. Tetapi Badrun kemudian tampak terkejut ketika menemukan secarik kertas berisi tulisan tangan isterinya yang berbunyi:” Pak, Bangun! Sudah pukul 03.00. Tuh…Handphone-nya bunyi dari tadi!” (Marpaung, 2006:68).
            Jika kita dalami cerita di atas, buruknya komunikasi yang terjadi didorong oleh seberapa harmoniskah hubungan interpesonal antara Badrun dan isterinya. Hubungan personal yang buruk akan mempengaruhi perilaku can cara berkomunikasi kedua orang tersebut. Jika komunikasi buruk maka akan berpengaruh terhadap hubungan lainnya, misalnya hubungan kerja dan bisnis yang telah dibangun oleh Badrun. Oleh karena komunikasi menjadi sangat penting dalam berbagai hubungan, namun komunikasi juga tidak serta berjalan dengan baik tanpa adanya hubungan yang baik diantara orang yang membuka kontak komunikasi. Oleh karena itu bagaimana agar proses komunikasi mendekati kesamaan makna dan persepsi maka hubungan interpersonal pun harus dibangun dengan baik.
            Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan dan selalu menjalin hubungan dengan siapapun karena hubungan tersebut merupakan aspek yang sangat signifikan dalam kehidupan. Ketika seseorang ditanya, sebetulnya apakah yang membuat ia hidup begitu sangat berarti dan berkontribusi terhadap kebahagiaan mereka, maka pada umumnya mereka menjawab tentang sebuah hubungan yang dekat dengan seserang. Hubungan dekat merupakan kunci dari kesejahteraan kita, termasuk hubungan kebahagiaan, kesehatan mental, kesehatan fisik, dan bahkan umur yang panjang (Berkman, 1995; Myers, 1999 dalam Wisnuwardhani dan Mashoedi, 2011: 1)
            Setiap orang memiliki kebutuhan untuk terikat yang bertahan sepanjang waktu dan umum dilakukan, misalnya berkenalan dan kemudian berteman. Penelitian menunjukan bahwa kita tertarik atau bersemangat untuk membuat ikatan baru, namun tidak suka merusaknya. Dengan menjalin hubungan dengan orang lain, kita mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi, dan berusaha mempertahankan interaksi tersebut. Ketika kita mencoba berinteraksi dengan orang lain maka kita telah menjalin hubungan interpersonal (Wisnuwardhani dan Mashoedi, 2011:2)
Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten (Pearson, 1983 dalam Wisnuwardhani dan Mashoedi, 2011: 2). Hubungan tersebut akan memberikan pengaruh terhadap satu dengan yang lainnya atau dapat dikatakan juga sebagai  hubungan yang bersifat timbal balik.
Hubungan interpersonal berbeda dengan hubungan formal yang memiliki ciri khas. Pada hubungan formal, orang-orang yang terlibat dibedakan berdasarkan posisi mereka dalam masyarakat atau lingkungan sosial dimana mereka saling mengetahui satu sama lain, namun tidak terjadi hubungan  yang lebih dalam.     
Atraksi Interpersonal
Menurut Kusumawardhani (2011) dan Rakhmat (1986), hubungan interpersonal akan diawali  dengan Atraksi interpersonal (interpersonal attraction). Ia merupakan penilaian seseorang terhadap sikap orang lain . Penilaian ini dapat diekspresikan melalui berbagai dimensi, yaitu strong liking, mild liking, neutral, mild dislike, dan strong dislike (Baron dan Byrne, 2006 dalam Wisnuwardhani, 2009: 67). Ketika kita berkenalan dengan orang lain kita sebenarnya melakukan penilaian terhadap orang tersebut, apakah orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman kita atau orang tersebut ternyata kurang sesuai, sehingga kita lebih memilih untuk tidak melakukan interaksi sama sekali. Konteks  penilaian ini berada dalam ruang lingkup hubungan interpersonal.

Tingkat Interaksi
Kategori Evaluasi
Contoh Interaksi
Strong liking
Teman
Menghabiskan waktu bersama, merencanakan pertemuan
Mild liking
teman dekat
Menikmati interaksi ketika bertemu
Neutral
Teman biasa
Saling mengenal satu sama lain dan saling menyapa
Mild Dislike
Pengganggu
Memilih untuk menghindari interaksi
Strong dislike
Tidak diinginkan
Menghindari kontak secara aktif
(tabel diadopsi dari Wisnuwardhani dalam Sarlito W. Wirawan, 2009: 68)

Adapun yang mempengaruhi faktor-faktor jenis hubungan di atas (atraksi/ ketertarikan) adalah faktor internal, eksternal dan interaksi.
a.       
      Faktor Internal

Faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri kita meliputi dua hal yaitu kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation) dan pengaruh perasaan. Interaksi antara satu orang dengan orang lain yang lain bisa terjadi di mana saja.
Kebutuhan berafiliasi, kebutuhan cinta, aktualisasi dan berkuasa.
Kita cenderung ingin berinteraksi dengan orang lain, namun di lain waktu, terkadang kita juga tidak ingin berinteraksi atau ingin sendirian. Kecenderungan berinteraksi didorong oleh beberapa faktor, seperti dikatakan oleh McLeland, kebutuhan berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n aff), dan kebutuhan kekuasaan (n Pow) (Sopiah, 2011: 174). Sementara itu pada tingkatan psikologis, Maslow menyebutkan  kecenderungan manusia untuk berinteraksi pertama kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri (Cushway dan Lodge, 2002: 136).
Kebutuhan akan rasa aman muncul saat kebutuhan fisiologis seseorang telah terpuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan ini termasuk merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan serta merasa terjamin. Sedangkan kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial muncul saat kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpenuhi. Cinta kasih dan kasih sayang  yang diperlukan pada tingkat ini mungkin disadari melalui hubungan antarpribadi yang mendalam tetapi juga yang akan dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial. Sementara kebutuhan akan penghargaan muncul bertahap yaitu kebutuhan akan pengakuan orang lain setelah kebutuhan paling dasar terpenuhu. Dan kebutuhan paling puncak manusia adalah kebutuhan aktualisasi diri setelah ia mendapatkan pengakuan dari kelompoknya atau lingkungan sosialnya (Cushway dan Lodge, 2002: 136).
Seseorang yang memiliki kebutuhan-kebutuhan tersebut berusaha untuk mencapai kepuasan tersebut dengan usaha agar disukai, diterima oleh orang lain, serta mereka cenderung untuk memilik bekerja bersama orang  yang mementingkan keharmonisan dan kekompakan kelompok (Wisnuwardhani, 2009: 69).


            Pengaruh Perasaan
Setiap orang akan menyukai kepada siapapun yang menunjukan keramahan dengan ucapan kalimat yang menyenangkan. Jangankan manusia yang memiliki hati untuk merasa, air saja menunjukan perasaan senang jika diberi kata-kata yang bagus seperti diungkapkan Masaru Emoto dalam buku the true power of water. Dengan memberikan perasaan senang dan nyaman kepada orang lain melalui perkataan kita yang ramah dan menyenangkan akan memudahkan proses interaksi interpersonal. Begitu sebaliknya jika saat pertama kali bertemu kita membuat orang lain kesal atau marah justeru akan menghambat proses hubungan interpersonal. 

b.      Faktor Eksternal
Faktor Eksternal yang mempengaruhi dimulainya suatu hubungan interpersonal adalah kedekatan dan daya tarik fisik.

Proximity
Kedekatan (proximity) secara fisik akan lebih banyak menguntungkan  dan tidak memakan banyak biaya daripada pasangan yang jauh. Kedekatan secara fisik antara dua orang  yang tinggal  dalam satu lingkungan yang sama seperti kantor atau kelas akan semian besar kemungkinan orang tersebut untuk sering bertemu (Kusumawardhani, 2011: 5). Pertemuan tersebut akan dapat menghasilkan penilaian positif dan menimbulkan ketertarikan atau sebaliknya. Menurut Berscheid (1985; dalam Tubbs dan Moss, 2001: 186) bahwa proximity berkaitan erat dengan daya tarik, hubungan antara proksimitas fisik yang dekat dan daya tarik fisik adalah hubungan yang terdokumentasikan paling baik.  Hal ini berangkat dari teori, bila kita tahu kita akan sangat dekat kepada seseorang. Proksimitas menurut Tubbs dan Moss (2001: 186) cenderung meningkatkan rasa suka karena peluang untuk berkomunikasi jelas meningkatkan fungsi proksimitas.
Beberapa alasan (Kusumawardhani, 2011:6)  mengapa kedekatan fisik (proximity) merupakan  faktor yang penting dalam hubungan interpersonal, sehingga dapat memprediksi terjadinya persahabatan di antara dua orang, yaitu:
*      Familiarity. Beberapa penelitian membuktikan bahwa alasan seseorang menyukai orang lain adalah fakta bahwa mereka merasa sudah familier (sudah kenal, sudah merasa biasa) dengan orang tersebut.
*      Exposure. Faktor terlihat atau terpaparkan (exposure) merupakan faktor yang penting dalam menarik seseorang.
*      Low cost. Bila kita secara teratur sering bertemu dengan seseorang maka akan membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk saling mengenal pada pertemuan berikutnya.
*      Expectation of Continued Interaction.  Jika kita mempunyai perkiraan  akan bertemu atau bersama-sama  seseorang secara teratur untuk rentang waktu tertentu, maka kita akan berusaha untuk melihat sisi baik dari orang tersebut, sehingga membuka peluang untuk bersahabat.
*      Predictability. Manusia cenderung lebih menyukai situasi yang dapat diramalkan (diantisipasi) daripada situasi yang tidak dapat diramalkan.
*      It makes evolutionary sense. Seseorang akan merasa lebih aman membina hubungan dengan orang yang sudah ia kenal sebelumnya karena tidak mengandung risiko sebagaimana bila kita mencoba berhubungan dengan orang yang sama sekali belum kita kenal (Bumstein dan kolega, 1994).

Daya Tarik Fisik
      Sebuah penelitian pemilihan pasangan hidup (Buss, 1985 dalam Tubbs dan Moss, 2001: 187) ditemukan bukti kuat bahwa pemilihan pasangan hidup ini didasarkan pada kemiripan. Mirip dalam hal usia, wajah, pendidikan, etnis, ras, agama dan status sosio-ekonomi. Faktor kemirinan juga ditunjukan dalam semua jenis hubungan  manusia. Dalam sebuah penelitian lain menunjukan bahwa daya tarik secara fisik menampilkan ketenangan, mudah bergaul, mandiri, dominan, gembira, seksi, mudah beradaptasi, sukses, maskulin atau feminin daripada orang yang tidak menarik (Dion & dion dalam Kusumawardhani, 2011). Walaupun ada istilah don’t judge by its cover namun jika kita berkunjung ke pameran, kita akan lebih suka untuk berkunjung ke stand yang dijaga oleh pramuniaga yang rapih dan menarik.

c.       Faktor Interaksi
Daya tarik seseorang terhadap yang lainnya ditentukan juga oleh situasi dari bagaimana seseorang berinteraksi, yang meliputi faktor persamaan-perbedaan dan Reciprocal Liking.

Similarity-dissimilarity
Kita cenderung senang jika teman atau orang yang berada di samping kita memiliki kesamaan dalam hoby, makanan, pakaian, pekerjaan, olah raga dan lain sebagainya. Miller & Perlman (2009) mengemukakan bahwa sangat menyenangkan ketika kita menemukan orang yang mirip dengan kita dan saling berbagi asal-usul, minat, dan pengalaman yang sama.  Semakin banyak persamaan semakin mereka saling menyukai (Kusumawardhani, dalam Sarlito W. Wirawan, 2009: 70).

Reciprocal Liking
Faktor lain yang juga memengaruhi ketertarikan kita kepada orang lain adalah bagaimana orang tersebut  menyukai kita. Secara umum, kita menyukai orang yang juga menyukai kita dan tidak menyukai orang yang tidak menyukai kita. Dengan kata lain, kita memberikan kembali (reciprocate) perasaan yang diberikan orang lain kepada kita (Dwyer, 2000; dalam Kusumawardhani dalam Sarwilto W. Wirawan, 2009: 71).

Menurut pandangan DeVito, Hubungan interpersonal, melalui proses dan tahap-tahap (DeVito, 1997:233). Menurutnya seseorang tidak langsung menjadi kawan akrab setelah pertemuan pertama. Seseorang akan menumbuhkan keakraban secara bertahap. Tahap-tahap hubungan yang standar memenuhi tahap kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan, dan pemutusan.
            Kontak. Dalam konteks ini ada beberapa macam persepsi alat indra, kita bisa melihat, mendengar, dan membaui seseorang (DeVito, 1997). Tahap kontak  bisa juga disebut sebagai tahap kenalan. Pada tahap awal ini kita akan memutuskan apakah melanjutkan hubungan atau tidak tergantung pada atraksi interpersonal.
Keterlibatan. Keterlibatan atau tahap pertemanan seperti digambarkan dalam tabel di atas, kita melibatkan diri lebih jauh pada seseorang untuk mengenal orang lain dan mengungkapkan diri kita. Jika hubungan ini bersifat romantic maka seseorang akan melanjutkan ke hubungan yang intim.
Keakraban. Pada tahap ini, kita mengikatkan diri lebih jauh pada seseorang dimana satu sama lain menjadi bagian dari yang lain sebagai sahabat. Tahap ini hanya dilakukan untuk orang-orang tertentu saja.
Hubungan persahabatan dicirikan oleh kompetensi yang dilakukan seseorang terhadap yang lainnya atau sebaliknya saling timbal balik (Samter, 2003 dalam Buyatna, 2011: 38), yaitu; inisiasi, sikap mau mendengarkan, pengungkapan diri, dukungan emosional, pengelolaan konflik.
Suatu hubungan dapat berkembang atau justeru menurun. Suatu hubungan yang berkembang dicirikan oleh faktor: mengurangi kesepian, mendapatkan rangsangan, mendapatkan peyangetahuan diri, memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan. Sementara perusakan hubungan dapat disebebkan oleh faktor; alasan untuk membina hubungan telah luntur, hubungan pihak ketiga, perubahan sifat hubungan, harapan yang tak terkatakan, seks, pekerjaan, masalah keuangan, ketidakmerataan distribusi penghargaan, lunturnya komitmen. Dari sisi komunikasi rusaknya hubungan dapat dicirikan oleh penarikan diri, pengungkapan diri berkurang, pengelabuan, reaksi evaluative, perilaku yang menyenangkan berkurang, dan tidak saling memuji (Devito, 1997: 255).
Adapun karakteristik suatu hubungan terjadi  dalam (1) konteks; penegasan (konfirmasi)/ diskonfirmasi, mendukung/ sikap bertahan, (2) waktu, (3) Pemilikan Bersama atas Informasi, (4) Kepercayaan, serta (5) Afeksi dan Kontrol (Tubbs & Moss, 2001: 204).

Referensi:
Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss. 2001. Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Joseph A. Devito. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Profesional Books.
Muhammad Budyatna & Leila Mona Ganiem. 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogjakarta: Penerbit Andi.
Barry Cushway & Derek Lodge. Organisational Behavior and Design. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Dian Wisnuwardhani & Sri Fatmawati Mashoedi. 2012. Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika.
Sarlito W. Sarwono & Eko A. Meinarno ( Peny). 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Parlindungan Marpaung. 2006. Setengah Isi Setengah Kosong. Bandung: MQS Publishing

34 comments for "Hubungan Interpersonal"

  1. P.S :
    Pak Riview The Company Man nya sudah diposting di blog saya http://imagine-mcquint.blogspot.com/

    Indra Mustaqin ( 2402709018 )
    FIKOM UNIGA

    Thank's Dudir.in

    ReplyDelete
  2. Sinopsis
    Meraih sesuatu memang sulit namun jauh lebih sulit saat harus mempertahankan apa yang telah kita miliki. Dan saat kenyataan pahit menghadang, bisa jadi tiba saatnya buat kita untuk melihat segalanya dari sisi yang berbeda. Lagipula, seperti orang bilang, semua pasti ada hikmahnya.
    Kehidupan Bobby Walker (Ben Affleck) memang sering membuat banyak orang iri. Bobby punya pekerjaan yang memberikannya kehidupan yang lebih dari layak. Meski tak bisa dibilang kaya-raya, namun Bobby dan keluarganya bisa hidup berkecukupan.
    Tak pernah terbayang di benak Bobby kalau semua yang telah dimilikinya ini tiba-tiba saja hilang. Dan saat Bobby harus menjadi salah satu korban pengurangan tenaga kerja, mau tak mau kehidupan Bobby seolah diputar-balikkan. Tak tahu harus bagaimana, Bobby pun menerima tawaran Jack Dolan (Kevin Costner), kakak iparnya, untuk membantunya membangun rumah. Pekerjaan ini memang jauh dari bayangan Bobby namun di saat pilihan yang tersisa tak lagi banyak, yang tersisa bisa jadi sangat berharga.
    Review:
    Film tersebut menceritakan tentang bagaimana hubugan manusiawi yang terjalin di suatu organisasi. Cerita dalam film tersebut menggambarkan tentang buruknya hubungan yang terjadi diantara para pekerja sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang semakin rumit dan tidak ada penyelesaian yang baik dan menimbulkan win-win solution.
    Sebagai manuia social yang saling membutuhkan seharusnya dalam suatu organisasi sebaiknya kita menciptakan hubungan yang baik antar anggota organisasi agar terjalin kerjasama yang baik antar anggota organisasi.

    Erna Siti Nurjanah
    2402709011

    ReplyDelete
  3. Sinopsis
    Meraih sesuatu memang sulit namun jauh lebih sulit saat harus mempertahankan apa yang telah kita miliki. Dan saat kenyataan pahit menghadang, bisa jadi tiba saatnya buat kita untuk melihat segalanya dari sisi yang berbeda. Lagipula, seperti orang bilang, semua pasti ada hikmahnya.
    Kehidupan Bobby Walker (Ben Affleck) memang sering membuat banyak orang iri. Bobby punya pekerjaan yang memberikannya kehidupan yang lebih dari layak. Meski tak bisa dibilang kaya-raya, namun Bobby dan keluarganya bisa hidup berkecukupan.
    Tak pernah terbayang di benak Bobby kalau semua yang telah dimilikinya ini tiba-tiba saja hilang. Dan saat Bobby harus menjadi salah satu korban pengurangan tenaga kerja, mau tak mau kehidupan Bobby seolah diputar-balikkan. Tak tahu harus bagaimana, Bobby pun menerima tawaran Jack Dolan (Kevin Costner), kakak iparnya, untuk membantunya membangun rumah. Pekerjaan ini memang jauh dari bayangan Bobby namun di saat pilihan yang tersisa tak lagi banyak, yang tersisa bisa jadi sangat berharga.
    Review:
    Film tersebut menceritakan tentang bagaimana hubugan manusiawi yang terjalin di suatu organisasi. Cerita dalam film tersebut menggambarkan tentang buruknya hubungan yang terjadi diantara para pekerja sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang semakin rumit dan tidak ada penyelesaian yang baik dan menimbulkan win-win solution.
    Sebagai manuia social yang saling membutuhkan seharusnya dalam suatu organisasi sebaiknya kita menciptakan hubungan yang baik antar anggota organisasi agar terjalin kerjasama yang baik antar anggota organisasi.

    Erna Siti Nurjanah
    2402709011

    ReplyDelete
  4. bapak maaf saya ngepost pake akun etty kelupaan
    hehe......

    ReplyDelete
  5. Bobby Walker (Ben Affleck) pun tak pernah mengira kalau ia bakal mengalami nasib buruk seperti ini. Semula Bobby mengira bahwa posisinya di dalam perusahaan sudah cukup aman. Ia tak mungkin diberhentikan karena prestasinya yang memang cukup bagus. Namun apa daya, perusahaan memutuskan untuk mengurangi karyawan dan Bobby adalah salah satu karyawan yang harus mundur.
    Dalam sekejap mata Bobby merasa hidupnya jadi berantakan. Dalam kondisi ekonomi yang masih tak menentu seperti sekarang ini, mustahil rasanya kalau Bobby bisa mendapatkan pekerjaan layak dalam waktu singkat sementara di saat yang sama ia juga masih punya banyak tanggungan. Walaupun bukan pilihan terbaik namun sepertinya menerima tawaran Jack Dolan (Kevin Costner), iparnya, sebagai pekerja kasar adalah satu-satunya harapan Bobby.
    Kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu sepertinya juga membuat Hollywood terpikat untuk membuat film dengan tema yang sama. Laku atau tidak memang masih harus dibuktikan saat film ini berlaga di teater mulai 10 Desember ini. Yang pasti ada cukup banyak nama besar yang sepertinya bakal ikut membantu mendongkrak penjualan film yang diedarkan oleh The Weinstein Company ini.
    Review:
    Takdir memang jadi rahasia Sang Penguasa. Tak ada yang tahu persis apa yang bakal terjadi esok hari. Bak roda, kadang kita berada di atas namun dalam sekejap mata posisi itu bisa bergulir ke bawah. Tak ada yang bisa melawan. Yang bisa dilakukan hanyalah mencoba untuk tetap bertahan meskipun kadang beban itu terasa sangat berat.
    Menurut saya film ini banyak mendidik kita agar lebih bisa berusaha dalam memecahakan masalah dalam suatu organisasi tertentu. Film tesebut menggambarkan tentang bagaimana kita seharusnya menjalin hubungan yang baik dengan relasi ataupun patner kerja serta atasan agar tercipta tujuan yang kita hendaki dan tidak ada miss komunikasi antara atasan dan bawahan. Supaya tidak menimbulkan permasalahan yang tidak diinginkan, seorang pemimpin harus bisa menjadi panutan bagi karyawannya.




    Eti shohifah
    2402709059

    ReplyDelete
  6. Sinopsis
    Meraih sesuatu memang sulit namun jauh lebih sulit saat harus mempertahankan apa yang telah kita miliki. Dan saat kenyataan pahit menghadang, bisa jadi tiba saatnya buat kita untuk melihat segalanya dari sisi yang berbeda. Lagipula, seperti orang bilang, semua pasti ada hikmahnya.
    Kehidupan Bobby Walker (Ben Affleck) memang sering membuat banyak orang iri. Bobby punya pekerjaan yang memberikannya kehidupan yang lebih dari layak. Meski tak bisa dibilang kaya-raya, namun Bobby dan keluarganya bisa hidup berkecukupan.
    Tak pernah terbayang di benak Bobby kalau semua yang telah dimilikinya ini tiba-tiba saja hilang. Dan saat Bobby harus menjadi salah satu korban pengurangan tenaga kerja, mau tak mau kehidupan Bobby seolah diputar-balikkan. Tak tahu harus bagaimana, Bobby pun menerima tawaran Jack Dolan (Kevin Costner), kakak iparnya, untuk membantunya membangun rumah. Pekerjaan ini memang jauh dari bayangan Bobby namun di saat pilihan yang tersisa tak lagi banyak, yang tersisa bisa jadi sangat berharga.
    Review:
    Film tersebut menceritakan tentang bagaimana hubugan manusiawi yang terjalin di suatu organisasi. Cerita dalam film tersebut menggambarkan tentang buruknya hubungan yang terjadi diantara para pekerja sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang semakin rumit dan tidak ada penyelesaian yang baik dan menimbulkan win-win solution.
    Sebagai manuia social yang saling membutuhkan seharusnya dalam suatu organisasi sebaiknya kita menciptakan hubungan yang baik antar anggota organisasi agar terjalin kerjasama yang baik antar anggota organisasi.

    Erna Siti Nurjanah
    2402709011

    ReplyDelete
  7. The Company Men merupakan film bergenre drama yang begitu menonjolkan sisi permasalahan yang dialami oleh seorang pria bernama Bobby Walker (Ben Afflek). Dimana dia merupakan seorang pegawai swasta yang telah memasuki tangga puncak di karirnya, namun roda kehidupan telah mengubahnya. Dia menjadi korban PHK di perusahaannya dan kehidupannya menjadi sangat sulit pada saat itu. Namun dalam film ini juga begitu terlihat hubungan manusiawi yang terbangun dengan baik antara pria tersebut dengan anak dan istrinya. Sehingga mereka tetap bisa bertahan bersama menjalani kehidupan yang sulit itu walaupun terkadang pertengakaran kecil tak bisa mereka hindarkan.
    Selain itu telah terbangunnya kedekatan diantara suami istri dan ayah anak yang terlihat pada komunikasi yang mereka ciptakan. Sang istri selalu memberikan motivasi kepada Bobby ketika dia merasa down dan Bobby pun membalasnya. Mereka memiliki cara sendiri untuk saling menguatkan. Kedekatan emosional juga terbangun diantara Bobby dengan rekan kerjanya Genne McClary (Tomy Lee jones), dimana pada saat terjadinya PHK Genne McClary terlihat merasa bersalah terhadap Bobby dan Genne melakukan permintaan maaf secara langsung meski Bobby tetap merasa marah pada temannya itu. Komunikasi diantara mereka pada saat itu terlihat tidak kaku karena factor kedekatan sebagai seorang temaN yang telah terbangun selama 10 tahun lebih.
    Dalam dunia kerjanya Bobby termasuk pribadi yang pekerja keras, dia selalu berusaha membangun ikatan yang baik dengan rekan kerjanya untuk menciptakan suasana yang nyaman sehingga mendukung kinerjanya. Ketika keadaan tidak sesuai dengan yang dia harapkan dia bisa menjadi orang yang begitu egois, tapi dia mampu menempatkan dan membawa dirinya sesuai dengan situasi dan kondisi.

    Dewi Agneus
    2402709009

    ReplyDelete
  8. film dalam the company man menceritakan, pak yang penting jika hidup tanpa komunikasi tidak akan mungkin, jadi setiap ada masalah harus segera diselesaikan.jangan sampai ditunda - tunda ^_^

    ReplyDelete
  9. RESUME COMPANYMEN
    Film ini sangat dekat dengan realita kebanyakan orang, ketika kita berada dalam sutu kedudukan seakan-akan kita merasakan kedudukan tersebut akan abadi sehingga terkadang lupa dan terlena tanpa memikirkan suatu saat nanti semua ini akan berubah. Film ini memberikan pelajaran yang berharga bagi kita bahwa jangan sampai lengah dan harus mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi di massa akan datang. Memang tak akan pernah terpikirkan suatu keadaan terpuruk saat kita sedang jaya Seperti pikiran seorang Bobby Walker yang tak menyangka akan berubah drastis. Namun ada pesan yang begitu penting yaitu seorang Bobby Walker mau bangkit dari keterpurukan meski keadaannya tidak sebaik masa lalu. Mental tidak putus asa yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk bangkit dari keterpurukan. Dalam film ini karakter tersebut diwakili oleh Gene McClary dan Bobby Walker sedangkan kebalikan dari mereka ada seorang yang berputus asa seperti Phil Woodward yang akhirnya memilih jalan pintas.
    Pesan moral dalam film ini adalah mengjarkan kepada kita agar tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan tetap saja atau hanya mengandalkan satu perusahaan sehingga akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa ketika dikenai pemutusan hubungan kerja. Perlu adanya jiwa wirausaha untuk mendapatkan penghasilan tambahan selain pekerjaan utama sehingga apabila ada hal yang tidak diinginkan pada pekerjaan utama kita tidak terlalu kesulitan. Selain itu film ini menekankan bahwa pentingnya dukungan moral dari orang-orang terdekat untuk memotivasi saat mengalami suatu keterpurukan. Kehadiran seorang keluarga akan menjadi kekuatan besar yang akan menguatkan mentalnya seperti yang dialami Bobby Walker yang didkung oleh keluarga sehingga dapat kembali, berbeda dengan Phil Woodward yang meskipun mempunyai semangat besar namun pihak keluarga tidak mendukung yang akhirnya mengalami kesetresan dan memilih untuk bunuh diri

    ReplyDelete
  10. Yessi hikmah
    2402709034


    RESUME COMPANYMEN
    Film ini sangat dekat dengan realita kebanyakan orang, ketika kita berada dalam sutu kedudukan seakan-akan kita merasakan kedudukan tersebut akan abadi sehingga terkadang lupa dan terlena tanpa memikirkan suatu saat nanti semua ini akan berubah. Film ini memberikan pelajaran yang berharga bagi kita bahwa jangan sampai lengah dan harus mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi di massa akan datang. Memang tak akan pernah terpikirkan suatu keadaan terpuruk saat kita sedang jaya Seperti pikiran seorang Bobby Walker yang tak menyangka akan berubah drastis. Namun ada pesan yang begitu penting yaitu seorang Bobby Walker mau bangkit dari keterpurukan meski keadaannya tidak sebaik masa lalu. Mental tidak putus asa yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk bangkit dari keterpurukan. Dalam film ini karakter tersebut diwakili oleh Gene McClary dan Bobby Walker sedangkan kebalikan dari mereka ada seorang yang berputus asa seperti Phil Woodward yang akhirnya memilih jalan pintas.
    Pesan moral dalam film ini adalah mengjarkan kepada kita agar tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan tetap saja atau hanya mengandalkan satu perusahaan sehingga akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa ketika dikenai pemutusan hubungan kerja. Perlu adanya jiwa wirausaha untuk mendapatkan penghasilan tambahan selain pekerjaan utama sehingga apabila ada hal yang tidak diinginkan pada pekerjaan utama kita tidak terlalu kesulitan. Selain itu film ini menekankan bahwa pentingnya dukungan moral dari orang-orang terdekat untuk memotivasi saat mengalami suatu keterpurukan. Kehadiran seorang keluarga akan menjadi kekuatan besar yang akan menguatkan mentalnya seperti yang dialami Bobby Walker yang didkung oleh keluarga sehingga dapat kembali, berbeda dengan Phil Woodward yang meskipun mempunyai semangat besar namun pihak keluarga tidak mendukung yang akhirnya mengalami kesetresan dan memilih untuk bunuh diri

    ReplyDelete
  11. Lisma Mulyani


    sangat inspiratif sekali sehingga menyentuh dan ceritanya merupakan realita yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karenya sngat memberikan pelajaran yang berharga bagi kami kaum muda. Dalam film ini sosok Bobby tidak putus asa dan mendapatkan dukungan dari orang terdekatnya sehingga mampu bertahan dalam keadaan sulit. Selain itu pelajaran penting yang dapat dipetik dari film ini adalah pentingya jiwa wirausha yang tidak bergantung pada satu pekerjaan saja. sosok Phil Woodward seorang pekerja keras namun tak ada dukungan keluarga sehingga berputus asa. Dari cerita inilah betapa pentingya dukungan orang terdekat dalam setiap kondisi sesulit apapun

    ReplyDelete
  12. The Company Man
    merupakan sebuah drama yang menginspirasi kita dmana tidak mudah menjalani hidup di zaman yang serba modern ini, dengan kerja keras dan dukungan orang-orang terdekat merupakan hal yang paling penting, dari kisah diatas kita bisa belajar untuk selalu bersyukur apa yang kita punya dan semangat dalam menjalani hidup, ketika kita merasa smua itu akan berakhir maka suport dari keluargalah yang paling penting untuk dapat bangkit kembali semangat menjalani hidup meskipun pada akhirnya harus bekerja yang bukan basicnya, namun tuhan tau siapapun yang bekerja keras akan mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan diberikannya kehidupan yang layak seperti semula, hubungan manusiawi yang didapat dari cerita tersebut adalah hubungan keluaraga dan sahabat terdekat yang senantiasa ada dikala kita susah.
    "Linda Novianti (2402709074)"

    ReplyDelete
  13. pa saya langsung ke filmnya potingnya...
    aceng
    2402709001

    ReplyDelete
  14. film ini sangat menginspirasi saya. kalau hidup itu penuh perjuangan dan rintangan,.pada dasarnya hidup yang tidak dilandasi dengan iman menganggap sebuah cobaan sebagai kegagalan yang tidak bisa di maafkan dari sudut pandang diri sendiri dan orang lain,sehingga diri sendiri nampak begitu sadis atas sebuah kesalahan,.tapi yang lebih menjadi inspirasi di sini ketika sebuah kegagalan menjadi pemicu untuk bangkit dan menjadi lebih baik,sehingga keggagalan yang sudah terjadi bisa diminimalisir bahkan bisa dibuang jauh dari kehidupan baru selanjutnya.
    ("atep dodi sobandi 2402709007")

    ReplyDelete
  15. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  16. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  17. Assalamualaikum Pak..
    Kalau menurut saya kisah film "The Company Man" ini merupakan realita kehidupan yang tumbuh secara alamiah di kehidupan manusia
    Pusat-pusat cerita pada satu tahun dalam kehidupan tiga orang mencoba bertahan putaran perampingan perusahaan di sebuah perusahaan besar GTX Yang bergerak di bidang kontraktor - dan bagaimana yang mempengaruhi mereka, keluarga mereka, dan komunitasnya.
    Dan harus bertahan dengan keadaan yang terus menerus,,kebutuhan yang semula nya dapat terpenuhi,harus berbalik dengan keadaan yang sudah terkena PHK kerja,,bahkan 1 orang dalam kisah THE COMPANY MAN,yang depresi menghadapi keadaan yang sudah failed melakukan bunuh diri.
    (Gian Armid Iskandar 2402709064).

    ReplyDelete
  18. smlikummm...pak dudir.in
    hanya sekedar melengkapi atas banyaknya komentar dari rekan-rekan diatas yang begitu kompleks dari berbagai sudut pandang yang berfariatif yang sangat mempengaruhi sudut pandang saya yang sedang GALAU atas film tersebut....
    TAPI INTINYA SAYA BERHARAP SEMUA YANG TERJADI DALAM FILM TERSEBUT TIDAK TERALAMI BAIK OLEH DIRI SAYA SENDIRI,REKAN-REKAN MAUPUN TERHADAP DIRI BAPAK,.karena saya percaya baik diri saya,rekan-rekan maupun bapak adalah manusia yang diturunkan oleh ALLAH SWT sebagai khalifah yang mampu memimpin diri sendiri,keluarga dan masyarakat baik sekarang maupun nanti selepas lulus dari UNIGA pasca WISUDA/WILUJENG SUSAH DAMEL(bukan sebuah kata2 yang menjatuhkan,tapi motivasi yang harus selalu diingatkan),.AMIN YA RABB...

    NB:"saya agak kecewa ketika pemutaran film tersebut banyak adegan yang d FF,padahal baik dan buruknya sebuah kisah adalah sebuah pelajaran dan pengalaman yang akan mengilhami sebuah kehidupan baru",hehe..peace

    wsallammmm..
    thanks to dudir.in

    ReplyDelete
  19. maaf NAMA dan NPM ketinggalan
    LUTFI MAULANA (2402709075)

    ReplyDelete
  20. Arya Samudra
    2402709053

    Meraih sesuatu memang sulit namun jauh lebih sulit saat harus mempertahankan apa yang telah kita miliki. ketika seseorang bertahan delam keadaan sulit dia tak pernah putus asa bahkan semua keluarganya mendukungnya.

    jangan lah pernah menyerah waloupun sesulit apapun keadaan itu

    ReplyDelete
  21. @ semua teman mahasiswa, trims kerespekan terhadap tugasnya, btw mohon disertakan link alamat tulisan diblognya masing-masing ya...

    ReplyDelete
  22. Samira S Zulfikar
    2402709032

    Assalamualaikum....

    The Company Men
    Merupakan Flim “ Realita Kehidupan” Pelakon pria bernama Bobby Walker (Ben Afflek) seorang Pegawai swasta yang berjaya dan berada di puncak kesuksesan, tiba-tiba harus menerima kenyataan pahit, karena perusahaannya gulung tikar, dan dia menjadi salah satu korban PHK.

    Situasi seperti itu membuat dirinya sangat terpuruk. Saat dia tidak mampu mengendalikan diri, istrinya selalu memberi motivasi dan meyakinkan bahwa masih ada dia yang akan selalu setia mendampingi bukan hanya dalam suka, bahkan dia siap dalam kondisi yang sulit seperti ini. Sampai akhirnya dia bangkit, merasa mempunyai tanggung jawab besar dan tidak ingin mengecewakan keluarganya. Dia bekerja dengan kakak iparnya, menjadi kuli bangunan dengan gaji 200 dollar perminggu.

    Bobby memiliki pribadi yang tangguh, mempunyai prinsip dan gigih terhadap pekerjaan serta kualifikasi yang ada pada dirinya. Sesekali dia menjadi sangat emosional dan hal tersebut terkadang mengundang terjadi pertengkaran antara dia dan istrinya, akan tetapi mereka mampu meredam emosi dan berusaha menjalani kehidupan serta bertahan demi kedua buah hatinya.

    Menjalin hubungan komunikasi yang baik pun terlihat antara Bobby dan Rekan kerja sekaligus sahabatnya Genne McClary, meskipun pada saat terjadinya PHK sempat terjadi adu mulut diantara keduanya.

    ~~~ Flim ini bisa saya analogikan dengan pepatah “ SEMAKIN TINGGI POHON MAKA SEMAKIN KENCANG PULA ANGIN YANG BERHEMBUS” Dalam hidup pasti ada cobaan tidak mungkin lurus aja seperti Jalan TOL,, Dan dalam hal ini dapat menguji diri seberapa jauh kita mampu sabar, bertahan dan bangkit dalam situasi apapun.. Yakin bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya~~~


    ~~~ Dalam hubungan apa saja, terutama Jalinan cinta yang penting Adalah Komunikasi … Jangan pernah mengulur waktu sehingga menimbulkan kesalah pahaman, bicarakan masalah apapun meskipun sulit untuk diutarakan~~~


    Mohon Maaf Pak terlambat posting nya, karena sya lupa Pasword Blog saya,, setelah di coba coba baru hari in bisa nya,,,

    ReplyDelete
  23. Bambang Moh. Soleh

    2402709008


    Resume The Company Men

    hubungan antara dua dunia menjadi pilihan yang harus diambil setelah berkeluarga. tanggung jawab akan anak dan istri menjadi hal yang wajib untuk diperjuangkan, begitupun dalam film ini menceritakan bagaimana hubungan antara dua dunia : hubungan di keluarga dan di kantor. masalah apapun kalau tidak punya perencanaan untuk menyelesaikannya akan menjadi gangguan yang dapat menyebabkan hubungan antara dua dunia ini menjadi kacau bahkan hampir berantakan. film ini menginspirasi betapa pentingnya membuat perencanaan dalam hidup walaupun pada akhirnya tidak sesuai dengan kenyataan. tapi ini perlu! agar ketika ada masalah yang datang seperti PHK (pemberhentian hak kerja) seperti dalam film ini kita sudah punya rencana selanjutnya untuk menyelesaikan permasalahan ini. life is choice guys!!!

    ReplyDelete
  24. sinopsis The Company Men

    "Sinopsis
    Meraih sesuatu memang sulit namun jauh lebih sulit saat harus mempertahankan apa yang telah kita miliki. Dan saat kenyataan pahit menghadang, bisa jadi tiba saatnya buat kita untuk melihat segalanya dari sisi yang berbeda. Lagipula, seperti orang bilang, semua pasti ada hikmahnya. Kehidupan Bobby Walker (Ben Affleck) memang sering membuat banyak orang iri. Bobby punya pekerjaan yang memberikannya kehidupan yang lebih dari layak. Meski tak bisa dibilang kaya-raya, namun Bobby dan keluarganya bisa hidup berkecukupan.Tak pernah terbayang di benak Bobby kalau semua yang telah dimilikinya ini tiba-tiba saja hilang. Dan saat Bobby harus menjadi salah satu korban pengurangan tenaga kerja, mau tak mau kehidupan Bobby seolah diputar-balikkan. Tak tahu harus bagaimana, Bobby pun menerima tawaran Jack Dolan (Kevin Costner), kakak iparnya, untuk membantunya membangun rumah. Pekerjaan ini memang jauh dari bayangan Bobby namun di saat pilihan yang tersisa tak lagi banyak, yang tersisa bisa jadi sangat berharga"

    RISMA ANGGRAENI (2402709029)
    FIKOM UNIGA

    ReplyDelete
  25. ini link saya pa. http://dheamoymoy.blogspot.com/

    ReplyDelete
  26. film the company man bagus tapi galau
    menunjukan roda kehdupan itu berputar, kadang kita berada diatas dan kadang kita berada di bawah, tanpa kita ketahui kapan itu terjadi...

    terima kasih
    asep rohimat 2402709055

    ReplyDelete
  27. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  28. dini annisa
    http://dhinoth.blogspot.com/2012/03/meraih-sesuatu-memang-sulit-namun-jauh.html

    ReplyDelete
  29. nih pak tugas gilang muharam (2402709016)..

    bisa diliat di http://iyank-igezt.blogspot.com/

    .semoga bermanfaat,,hehe

    ReplyDelete
  30. KIPAN MULYANA (2402709020)
    CLIK http://thejournalfikom.blogspot.com/

    ReplyDelete
  31. Ahmad Muhammad IrfanApr 25, 2012, 8:41:00 AM

    Menurut saya film the company man
    memang dunia ini berputar, tidak aneh jika seseorang dari kehidupan yang serba ada menjadi jatuh. maka kita jangan berbangga ketika kita berada di atas.

    Ahmad Muhammad Irfan
    2402709051

    ReplyDelete
  32. pak berhubung karakternya terbatas jadi bisa diklik saja ,, TUGAS POLITIK RESUME FILM
    MISNI MABRUROH
    HUMAS A
    1210406029

    http://misnimabruro.blogspot.com

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...