tag:blogger.com,1999:blog-208087339343404192.post2341602900422074862..comments2024-01-09T08:39:05.627+07:00Comments on abahraka: Yu kita 'Rusak' Bahasa NasionalUnknownnoreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-208087339343404192.post-52853823996942395322019-06-30T19:03:37.797+07:002019-06-30T19:03:37.797+07:00siap gan setuju banget budayakan bahasa daerah , d...siap gan setuju banget budayakan bahasa daerah , dalam rumah pun bagusnya pake bahasa daerah masing masing agar kita tahu bahwa yang mengandung dalam bahasa daerah itu banyak.bahasa menunjukkan identitas dan kepribadian sebuah bangsa<br />jangan lupa kunjungi juga ,dalam blog pun aku biasa sering menggunakan bahasa daerah<br /><a href="https://www.hafidzyati.com" rel="nofollow">STORY LOVE REAL STORY</a><br />harus dibiasakan kedalam pemuda2 jaman sekarang nih gan.Dhayats Proshttps://www.blogger.com/profile/07237378820941474660noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-208087339343404192.post-29140049101599800232011-01-07T09:01:55.293+07:002011-01-07T09:01:55.293+07:00Trims semua atas komentarnyaTrims semua atas komentarnyaDudi Rustandihttps://www.blogger.com/profile/08190740893477682961noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-208087339343404192.post-42130186956390157472010-06-30T23:57:03.636+07:002010-06-30T23:57:03.636+07:00Menurut pendapat saya, kepunahan bahasa dan global...Menurut pendapat saya, kepunahan bahasa dan globalisasi itu datang dalam satu paket. Jadi sangat sulit dihindari. Namun laju kepunahannya bisa kita tekan. Caranya dengan “menciptakan” momen-momen tertentu di mana orang-orang harus berbahasa daerah. Misalnya dengan mengadakan pelajaran bahasa daerah di sekolah, TV/ Radio/ Koran lokal harus lebih banyak menggunakan bahasa daerah dll. Sayangnya di berbagai kota besar, penyiar-penyiar radio seakan-akan merasa “kurang gaul” kalo mereka tidak berbicara dalam bahasa Indonesia ala orang Jakarta.<br />Buat saya sendiri, kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa sangat baik dan berguna, terutama bahasa di mana kita tinggal. Saya keturunan Jawa yang tidak bisa berbahasa Jawa karena saya memang tidak pernah tinggal di daerah yang berbahasa Jawa. Bahasa daerah yang saya kuasai adalah bahasa Sunda atau Minang karena saya pernah tinggal lama di sana.Untorosuryahttp://www.kompasiana.com/untorosuryanoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-208087339343404192.post-86371165771189591842010-06-30T23:55:58.104+07:002010-06-30T23:55:58.104+07:00Menurut saya ada baiknya orang2 yang berminat pada...Menurut saya ada baiknya orang2 yang berminat pada masalah bahasa atau umumnya sosiologi memulai usaha pelestarian bahasa daerah dan juga berusaha memperbaiki bahasa nasional (Bhs Indonesia) yang saat ini sudah sangat rusak (tanpa tatabahasa) sebagai kontribusi kita.<br />Semula saya menunggu bertahun-tahun berharap Pusat Bahasa mensosialisasikan Bahasa Indonesia yang teratur dengan tatabahasa yang benar. Ternyata itu tak kunjung ada.<br />Sekarang dalam kal;imat2 Bhs Indonesia sudah tak ada aturan pemakaian awalan dan akhiran, bahkan sepertinya tak ada aturan tentang penggunaan jenis kata. Semua campur aduk, tak tahu kata benda dipakai sebagai kata sifat, kata kerja dipakai sebagai kata benda dsb.<br />Akhirnya saya membuat blog yang berisi diantaranya: “Berbahasa Indonesia dengan tertib” diikuti tulisan tentang aturan standar Tatabahasa, dan “Cara Mudah Berbahasa Minang” yang mencakup juga sepintas tentang adat, sejarah dan budayanya.<br />Para Kompasianer yang ingin membaca silahkan kunjungi http://zainal-paracermat.blogspot.com/.<br />Semoga ada “voluntier” lain yang menulis hal sejenis, walaupun bukan bidang akademisnya, senoga hal yang merisaukan ini tidak betul2 terjadi. Salam.zainalhttp://www.kompasiana.com/zainal.ilyasnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-208087339343404192.post-71921218704746044692010-06-30T23:52:44.417+07:002010-06-30T23:52:44.417+07:00Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan maksud ...Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan maksud (berkomunikasi) dari satu individu kepada individu di luar dirinya. Yang menjadi pertimbangan utama digunakannya bahasa tertentu adalah keefektivan tersampaikannya maksud. Pada masyarakat mula2, pergaulan masih sangat sempit, oleh karena itulah muncul bahasa2 lokal. Bahasa lokal itu bertahan kuat karena memang untuk saat itu,untuk lingkup pergaulan sesempit itu, yang paling efektif adalah bahasa lokal. Kemudian masyarakat berkembang luas, mulai ada komunikasi antar masyarakat, antar bahasa. Hal inilah yang menyebabkan seleksi alam terhadap bahasa, mana yang paling banyak digunakan tentunya menjadi bahasa yang paling efektif untuk menyampaikan maksud. Dengan kenyataan ini, seleksi alam terhadap bahasa memang tidak dapat terhindarkan. Eksistensi dari bahasa2 lokal akan tetap ada jika dia diberi perlakuan khusus, tidak diserahkan begitu saja kepada seleksi alam. Bahasa lokal akan tetap eksis, bukan sebagai bahasa utama, tapi sebagai bahasa khusus, bahasa ibu, mata pelajaran di sekolah, bahasa sastra, dll.. Mari masing2 dari kita tetap menjaga bahasa lokal, meskipun dalam keseharian kita menggunakan bahasa lain.Yogyahttp://www.kompasiana.com/anotherlastdaynoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-208087339343404192.post-14826450939975752292010-06-30T23:51:07.561+07:002010-06-30T23:51:07.561+07:00Berita dari Tempo Interaktif, Selasa 4 September 2...Berita dari Tempo Interaktif, Selasa 4 September 2007. Bahwa 10 bahasa daerah di Indonesia telah punah, 9 diantaranya dari daerah Papua dan 1 di daerah Maluku, bahkan menurut pakar bahasa dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr H Edi Subroto, 700 bahasa daerah di Indonesia rawan punah. Berita yang pernah saya baca di Kompas (maaf lupa edisinya) menyatakan ada satu bahasa daerah yang hanya memiliki satu petutur saja.<br /><br />Itu bahasa daerah, belum lagi bahasa Indonesia yang seakan-akan masih banyak yang menjadi petutur tetapi berapakah yang benar-benar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahkan banyak akademisi yang membuat penulisan dengan mencampur adukan dengan bahasa asing (Inggris) dengan berdalih tidak ada padanannya, benarkah hal tersebut? Padahal dalam bidang teknologi Informatika telah di susun acuan seranai dalam bahasa Indonesia (http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/21/mari-rumpi-di-ruang-rumpi/), belum lagi para pejabat dan generasi muda kita dengan alasan globalisasi, seakan lebih kelihatan keren bila memakai bahasa asing dalam setiap ucapannya.Octahttp://denocta.co.ccnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-208087339343404192.post-48725908147901323232010-06-30T23:48:45.728+07:002010-06-30T23:48:45.728+07:00bahasa menunjukkan identitas dan kepribadian sebua...bahasa menunjukkan identitas dan kepribadian sebuah bangsa… jangan pernah lupakan bahwa setiap kata menganung arti dan maknafilosofis di dalamnya… dan selalu ingat bagaimana pembentukan kata itu terjadi… bila semua itu dilupakan maka jadilah keadaan kita sepeerti sekarang ini…Anonymousnoreply@blogger.com