Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Ngopi Bagi Penderita Maag


Ilustrasi: Festival Kopi Jabar, foto @abahraka
Penderita maag akut pastinya menghindari minum kopi kan? Jangankan meminumnya, mencium aromanya saja perut sudah terasa mual. Setidaknya hal itulah yang sering dirasakan penulis saat mencium aroma kopi, khususnya kopi hitam. Padahal kopi pada jam-jam tertentu bisa menyegarkan badan. Apalagi bagi perokok, merokok tanpa ditemani kopi panas rasanya seperti sayur tanpa Garam.
Sungguh menderita, di saat orang-orang bisa menikmati kopi saat udara-udara tertentu, saya hanya bisa merasakan nikmatnya orang lain yang menikmatinya. Pada akhirnya digantilah dengan minuman lain biar tidak terlalu merasa Oon bin boloho.

Baru setelah ada Luwak White Coffee, dimana salah satu iklannya itu, kalo tidak salah menyimpulkan aman bagi penderita maag, atau kadar asamnya rendah, saya memberanikan diri untuk menikmati kopi yang berasal dari kotoran binatang tersebut. Walaupun prokontra apakah halal atau tidak, dan jika dibayangimajinasikan, rasanya jijik juga kita meminum kopi yang bijinya berasal dari kotoran binatang.

Namun, bagaimana pun kopi luwak adalah salah satu kopi terbaik yang dihasilkan Indonesia. Orang-orang beken aja minum kopi luwak masa saya sendirian yang jijik. Apalagi setelah diproses dengan sangat hati-hati dan bersih. Akhirnya mencoba minum Luwak White Coffee. Aha, ternyata mual dan kembungnya bisa diantisipasi dengan kopi luwak tersebut. Hanya saja, setelah beberapa kali menyeduh luwak white coffee, ternyata tidak bisa diminum dalam keadaan dingin. Ketika kopi tersebut dingin, perut langsung merasa lapar dan gemetaran. Begitu juga saat menyeduh kopi luwak hitam, tidak jauh beda.

Kembali, lidah ini tidak bisa merasakan nikmatnya ngopi—kopi apapun—termasuk kopi luwak.

Belakangan, walaupun asam lambung dalam perut ini tidak pernah berkurang, saat saya menawari kopi pada teman, ternyata ia juga menderita maag, namun karena sedang butuh tenaga ekstra, ia membutuhkan suplemen, kopi jadi pilihan. “Biar bisa mengurangi zat asam, kopi dan gula diaduk lebih mendekati diulek,”entah benar atau tidak tapi yang jelas saya mencobanya, dan lumayan berpengaruh.

Berikut beberapa tips agar bisa ngopi tanpa terganggu asam lambungnya sesuai dengan pengalaman pribadi:

Pertama. Ngopilah sesekali saja, jangan dijadikan sebagai kebutuhan, baik kopi hitam atau pun kopi campuran. Ngopi sesuai kebutuhan saja tidak berdasarkan keinginan. Karena bagaimana pun kopi dengan rendah akan zat asam, tetap saja bisa berpengaruh jika terlalu sering.

Kedua. Pilih jenis kopi arabika, bukan kopi robusta. Kopi arabika memang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan robusta karena proses dari mulai penanaman hingga roastingnya cukup teliti dan spesial. Tulisan ini pernah saya tulis di situs blogar.co saat saya berkunjung ke @MasterBlackCoffee silahkan klik link INI.

Ketiga. Kopi arabika, bisa didapatkan di cafe-cafe. Seperti penuturan Risan dalam tulisan link di atas. Wajar jika kopi di cafe cenderung ‘sangat’ mahal dibandingkan kopi di warung kopi biasa. Pengalaman saya juga, beberapa kali ngopi di cafe, seduhan kopinya cukup bersahabat dengan perut.

Keempat. Seduhlah kopi hitam (jika kopi hitam) denga air mendidih tidak dengan air dari galon yang tidak mendidih walaupun panas. Entahlah, mungkin tingkat kepanasan bisa menghilangkan sedikit zat asam atau tidak. Namun yang jelas, saat saya mengetahui bahwa minum kopi dalam keadaan dingin, perut akan terasa mual atau kembung. Oleh karena itu untuk memastikan kopi diseduh dengan air mendidih saya selalu menyeduh kopi sendiri. Bukan hanya menghilangkan rasa permusuhan kopi terhadap perut saya, tapi juga kopi buatan saya dengan metode yang saya lakukan membuat isteri saya juga ketagihan.

Kelima. Jangan biarkan kopi sampai dingin. Minumlah kopi dalam keadaan panas atau minimal pada saat masih hangat-hangatnya.


Keenam. Usahakan saat ngopi perut sudah terlebih dahulu terisi makanan lain. Misalnya sarapan dulu, atau 1-2 jam setelah makan. 

Ketujuh. Mengulang pernyataan di atas, kopi dan gula harus sedikit diulek biarpun hanya menggunakan sendok. Setelah kopi dan gula berada dalam gelas, uleklah dan tuangkan air yang baru mendidih.

Metode di atas selalu saya lakukan jika saya hendak menyeduh kopi. Alhamdulillah seduhan kopinya cukup bersahabat. Tidak kembung ataupun mual. Saya juga bisa menikmati kopinya seperti orang lain. Bahkan tidak lagi banci karena bisa menyeduh kopi hitam dengan nikmatnya.

Semoga bermanfaat.

16 comments for "Tips Ngopi Bagi Penderita Maag"

  1. oke juga tipsnya masa, perlu dicoba saya suka kopi tapi udah ngak minum lagi semnjak maag akut :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelumnya saya termasuk penakut alias trauma jika mencium aroma kopi, karena perut saya bisa langsung mual. Namun alhamdulillah setelah menggunakan metode di atas, perut saya baik-baik saja. Namun sejak berani lagi ngopi ada kebiasaan baru sebelumnya yaitu rutin konsumsi madu juga. Entahlah apakah ada pengaruhnya. ini berdasarkan pengalaman saja.

      Terima kasih Mbak Meutia sudah bersilaturahmi :)

      Delete
  2. saya juga termasuk gak kuat kopi tapi gak pernah mau nyoba lagi krn sudah trauma. Berkali-kali minum krn saat bertanu disuguhi jadi gak bisa menolak tapi sesudahnya sering mual dan muntah. Sekarang kalau disuguhi kopi akhirnya dengan sangat bilang minta maaf

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Tira, saya sedikit suka terhadap kopi, atau lebih ke fungsional untk menghilangkan rasa kantuk. Namun sama seperti mbak, saya juga trauma karena kalo mencium aroma kopi langsung mual. Namun sejak beberapa bulan lalu saya mencoba metode tersebut alhamdulillah gak masalah dengan perutnya.

      Terima kasih mbak Tira sudah bersilaturahmi

      Delete
  3. Saya juga penikmat kopi Mas
    Alhamdulilah nggak punya mag
    Terima kasih tipsnya
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah Pakde senengnya, bisa ngopi tiap hari dong ya...

      Salaman Pakde, terima kasih sudah bersilaturahmi ke sini

      Delete
  4. Sebagai penikmat kopi, tipsnya patut dicoba nih mas. Hehe. Makasih ya.
    O iya. Link yang master itu gak ada mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya lupa euy linknya, udah di edit lagi kok Om Febri

      Delete
  5. Iya selama bertahun-tahun saya tidak bisa menikmati kopi, akhirnya bisa juga, saya coba metode itu :-bd

    ReplyDelete
  6. Baru tau saya, lebih bagus kopi Arabika. Saya pengemar kopi hitam, pahit dan manisnya seimbang...Makasih infonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ibu, bukan kopi Arabika lebih bagus, mungkin sama saja, hanya prosesnya lebih hati-hati dan teliti, sehingga berpengaruh terhadap harga. Harganya lebih mahal. selain itu juga kandungan zat asamnya relatif kecil sehingga aman bagi penderita asam lambung... :)

      Delete
  7. kopi ada yang kadar asamnya tinggi. aku suka kopi hitam dan pahit saja. kalau bisa asamnya dikit. gk kuattt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bos Momogrosir, untuk kopi dengan kadar asam rendah pilih jenis kopi arabika pak. Ya itu kopi hitam pak...

      Delete
  8. Sya jg pecinta kopi mas. Mngkin krn kmarin cara ngopinya jorok akhirnya asam lambung saya naik. Sampe disaat baca artikel ini pun sy sedang merasakn sembelit... Saya kangen dengan kopi tp ragu dngan perut sy ini. Mngkin bsk kl sdh trun asam lambungnya sy praktekan tipsnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang jelas jangan minum kopi sobek Mas, langsung kopi bijian yang sudah diroasting dan ambil arabica jantan

      Delete
  9. Terimakasih informasinya, semoga bermanfaat

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...