Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

The Company Men: Kepanikan Korban PHK dan Pentingnya Dukungan Isteri


Kepanikan menghadapi pengangguran akibat krisis tidak hanya terjadi pada masyarakat kita. Namun juga Negara maju seperti Amerika Serikat. Film The Company Men menceritakan dengan baik bagaimana para eksekutif yang telah mapan menghadapi kepanikan tersebut saat krisis Amerika mendera tahun 2008.

Ben Affleck yang memerankan sebagai Bobby Walker, karyawan terbaik perusahaan GTX. Ia merupakan salah satu direktur pemasaran di bidang transfortasi harus menghadapi kenyataan tersebut. Cicilan rumah mewahnya, makanan dengan selera tinggi, klub golf eksekutif, barang-barang mewah yang dibelinya dan hal lain yang menunjukan ia sebagai pria mapan dengan segala kemewahannya harus ia tinggalkan.

 Ia menggunakan jasa konsultan pencari kerja untuk mendapatkan kembali pekerjaannya, namun standar gaji yang terlalu tinggi menyebabkan Bobby Walker tidak mendapatkan pekerjaan yang serupa. Terpaksalah ia membantu kakak iparnya untuk menjadi pegawai bangunan dengan gaji 200 dollar.

Hal serupa dihadapi oleh Phil Woodward (Chris Cooper), rekan kerja Bobby Walker, setelah mengancam pihak HRD untuk tidak memecatnya, akhirnya mendapat giliran, termasuk salah satu direktur dalam perusahaan tersebut, Gene McClary (Tommy Lee Jones) dipecat oleh pemilik perusahaan yang juga adalah sahabatnya, James Salinger (Craig T. Nelson).

Berbeda dengan Bobby Walker, Phil Woodward, tidak mendapatkan sokongan dari keluarganya. Saat mendapatkan kenyataan bahwa dirinya dipecat, isterinya malah melarang Phil untuk tidak berada di rumah agar tidak diketahui oleh keluarganya. Ratusan resume dikirimkan ke ratusan perusahaan, namun usia tuanya tidak mendukungnya, bahkan saat seorang sahabat membutuhkan seorang karyawan internasional, ia tidak termasuk criteria tersebut.

Phil benar-benar putus asa menghadapi berbagai kebutuhan hidupnya, harga diri, tagihan uang kuliah anaknya, tagihan listerik dan lain sebagainya. Memiliki kolega di perusahaan-perusahaan tak memudahkannya untuk mendapatkan pekerjaan. Keputusasaan Phil mengantarkanya untuk bunuh diri di garasinya sendiri, meracuni dengan karbondioksida yang dihasilkan dari mobil yang dinyalakan oleh dirinya tanpa ventilasi udara.

Sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab terhadap karyawannya, Gen McClary berfikir untuk mempekerjakan kembali sebagian karyawan di Perusahaan Jasa Konsultan yang didirikannya. Beberapa karyawan terbaik dapat dipekerjakannya kembali dengan gaji 50 persen lebih kecil daripada gaji yang bisa diberikan GTX.

Pentingnya jiwa Wirausaha dan Dukungan Seorang Isteri.
Phil Woodward sedang antri wawancara kerja. Ilustrasi dari IMDB.com
Ada dua hal yang saya garis bawahi dalam film ini. Pertama ketergantungan yang terlalu besar terhadap perusahaan dan kedua pentingnya dukungan keluarga, isteri dan anak-anak terhadap karir suami sebagai tulang punggung keluarga.

Ketergantungan ini sangat nyata menimpa Bobby Walker saat harus terbang jauh beberapa ratus mil dari kediamannya hanya untuk wawancara kerja yang pada akhirnya tidak ia dapatkan. Ia pun rela menjadi seorang tukang bangunan yang awalnya ia sepelekan, dengan gaji sangat kecil.

Selain Bobby, besarnya ketergantungan ditunjukan oleh Phil sampai akhirnya bunuh diri akibat putus asa karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan yang ia harapkan.

Disinilah pentingnya jiwa wirausaha. Dengan baik film ini menunjukan pentingnya jiwa wirausaha. Jiwa kewirausahaan diwakili oleh Jack Dolan (Kevin Costner), kakak Ipar Bobby. Walaupun kadang pas-pasan untungnya tetapi ia tidak pernah terkena PHK, bahkan ia bisa mempekerjakan orang termasuk Bobby sendiri.

Ajaran pentingnya mental kewirausahaan juga ditunjukan oleh Gene McClary yang kembali mempekerjakan mantan karyawan GTX dengan membuka perusahaan jasa konsultan. Dengan bekal sisa sahamnya ia membangun merintis perusahaan tersebut dengan dukungan dari Isteri mudanya.

Sementara itu pentingya dukungan seorang isteri dan keluarganya ditunjukan oleh isteri dan keluarga Bobby sendiri. Dukungan keluarga membuat Bobby tetap bertahan. Saat dirinya prustasi, ia memiliki isteri yang terus memberikan dukungan serta mengingatkannya, sementara Phil yang lebih tua darinya tidak mampu menghadapi kenyataan hingga akhirnya memilih mengakhiri hidupnya.

3 comments for "The Company Men: Kepanikan Korban PHK dan Pentingnya Dukungan Isteri"

  1. ass....
    aceng semester VI fikom uniga...

    filmnya bagus, banyak pelajaran yang di dapat. untuk menghindari kejadian seperti Bobby Walker, kita disaat lagi mempunyai penghasilan harus bisa menbung dan menekan pengeluaran,...
    yang paling penting adalah dukungan seorang istri yang setia dan dukungan keluarga....

    dibalik kesuksesan seorang laki-laki tak lepas dari dukungan wanita/istri yang tangguh...
    terima kash

    ReplyDelete
  2. Assalamu'alaikum..
    Hendri Sugiarto
    FIKOM UNIGA smester VI

    Film yang bagus, yang memberikan semangat baru kepada saya untuk menjalani hidup ini.

    review film ini menurut saya, berawal dari keadaan keuangan perusahaan yg sedang krisis. Kemudian perusahaan memecat karyawan-karyawannya termasuk c Bobby, kehidupan Bobby pun berubah menjadi 180 derajat yg mana tadinya memiliki keluarga yang bahagia dan kehidupan yang mapan, menjadi serba pas-pasan. Ini melahirkan pemikiran saya bahwa kerja keras dan prestasi yang dipersembahkan untuk sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan kehidupan kedepannya menjadi nyaman selamanya.
    Ketika kita sudah mencapai puncak, bukan tidak mungkin kita akan jatuh sangat jauh, dan itu akan membuat kita sakit.
    Namun itu bukan akhir dari kehidupan Bobby, yang sempat putus asa namun bangkit dan belajar dari awal....yang tadinya dirasa pekerjaan yang tidak layak, menjadi pilihan akhirnya.dan tidak lepas juga dari dukungan istrinya dan keluarga..

    wassalamu'alaikum

    ReplyDelete
  3. saya mau cari dvd nya deh kayaknya, mau coba nonton, thanks pak

    salam
    nia

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...