Garut (bukan) Kota Preman!?
Gambar ilustrasi, Preman Pensiun
Ini adalah cerita
masa kecil yang saya dengar dan sekaligus saya saksikan di kampung halaman.
Pertama, jika sudah lewat magrib, jalan perempatan Tarogong rawan begal. Salah
satu buktinya, ayah saya sepulang kerja dari Bandung lewat perempatan Tarogong
jam 7 tanpa membawa sepeser pun uang dan oleh-oleh. Lalu cerita jika dia habis
dibegal. Oleh-oleh dan tasnya dibawa semua termasuk juga uang gaji.
Bahkan pada saat
saya masuk usia SD, ada tokoh preman yang saat itu sangat santer seantero
Garut. Dadan namanya, konon ia tidak bisa ditembus oleh peluru. Apalagi Golok.
Polisi juga tidak bisa menaklukan Dadan dengan pistolnya. Jaman Orde Baru,
walaupun preman cenderung bergentayangan, tetapi aparat terlalu kuat untuk
berhadapan dengan preman. Segala cara dilakukan agar warga hidup aman dan
tenang. Terdengarlah bahwa Dadan sudah diringkus dan dikarungan hanya dengan
menggunakan ranting bambu.
Ya, tahun 90-an
Garut masih terkesan angker, apalagi dengan teluhnya. Belakangan keangkeran dan
kepremanan Garut diangkat menjadi sebuah cerita yang populer dalam sinema
elektronik ‘Preman Pensiun’. Tokoh Preman Kang Bahar dan Kang Mus diceritakan
berasal dari Garut. Usaha preman yang dilakukan oleh mereka betul-betul
menguasai seluk-beluk bisnis preman di Kota Bandung.
Padahal sebetulnya
Kang Bahar tidak berniat menjadi preman, hanya gara-gara diganggu sama preman
akhirnya dia menjadi preman. Tokoh Muslihat, atau biasa disapa Kang Mus
ternyata adalah tokoh preman di Bandung yang juga berasal dari Garut dan sangat disegani oleh kalangan
preman lainnya di Bandung. Belakangan,
kang Mus kembali lagi untuk hidup di Garut dengan membangun Masjid.
Pada tahun 90-an
juga ada preman deket kampung. Yang biasa memalak pemuda-pemuda kampung agar
bisa setoran untuk sekedar minum dan mabok. Namun tak berapa lama, preman
tersebut menghilang tanpa jejak. Konon sudah diamankan oleh petrus.
Tahun 90-an juga
kalau tidak salah, sebuah film layar lebar mengangkat seorang tokoh preman yang
berasal dari Garut, kejam dan bengis, Mat Peci. Karena terkenalnya, Mat Peci
diangkat menjadi film layar lebar. Tentu saja tanpa meninggalkan asalnya dari
Garut. Bahkan tokoh lainnya yang terkenal dengan julukan Jhony Indo juga yang
diangkat ke layar lebar merupakan lelaki kelahiran Garut.
Apa yang diangkat
oleh ‘Preman Pensiun’ bukan isapan jempol belaka. Waktu saya masih remaja,
seorang teman selalu mewanti-wanti. Jika ada kesulitan saat datang ke terminal
di Kota Bandung, saat itu Cicaheum, bilang saja dari Garut. Karena menurut sang
Teman, Penguasa Terminal Cicaheum berasal dari Garut. Sehingga warga Garut yang
merantau atau sedang berada di kota tidak akan diganggu.
Pernah memiliki
pengalaman unik saat memasuki bangku kuliah di salah satu perguruan tinggi di
Kota Bandung. Saat itu berkenalan dengan sesama mahasiswa baru, tepatnya
mahasiswi. Saat saya sebutkan bahwa saya berasal dari Garut, dia sedikit
menyondongkan badannya ke belakang dan berkata,”wuih urang garut, sadis”. Entah
apa maksudnya, tapi kesan saya saat itu ada kaitannya dengan terkenalnya preman
yang berasal dari Garut. Sehingga teman baru tersebut merasa takut dengan warga
asal Garut termasuk tampang saya yang rada-rada judes.
Beruntung Garut
terkenal dengan Premannya, sehingga di kampus mahasiswa asal Garut adalah salah
satu mahasiswa yang cukup disegani.
Hari ini lepas dari
25 tahun lalu. Garut bukan lagi Kota Preman, tapi sedang menampilkan diri
menjadi kota cantik seperti disematkan oleh Charli Chaplin, Swiss Van Java.
Beberapa cottage yang berada di Garut turut ditiru juga oleh resort yang berada
di kota lain seperti di daerah Lembang. Berbagai kedai dan café juga tersebar di banyak tempat di Garut.
Wisata-wisata baru juga kini banyak dibuka, khususnya yang mengandalkan
pemandangan.
Bahkan dalam
kepemimpinan bupati sekarang, Garut lepas dari julukan sebagai kabupaten
tertinggal di Jawa Barat. Sebagai warga Garut yang merantau, tentu saja ini
sebuah pencapaian, sehingga tidak hanya disegani sebagai pribadi tapi juga
disegani karena kotanya cantik.***[]
Post a Comment for "Garut (bukan) Kota Preman!?"
Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...