Antusiasme Apresiasi Festival Film Bandung 2024
Festival Film Bandung 2024, Gedung Sabilulungan Bandung 09 November 2024 |
Dari Mager ke Acara Festival Film Bandung 2024
Rumah, menjadi tempat paling mager jika malam minggu tiba. Apalagi musim hujan. Sesaat matahari sudah melewati tepat di atas kepala, hujan biasanya turun, tambah mager lah untuk beraktivitas di luar rumah.
Malam Minggu kemarin, walaupun hujan membasahi jalanan
kabupaten Bandung, namun saya cukup bersemangat untuk beraktivitas di luar
ruangan. Kali pertama, mendapat kesempatan untuk menghadiri Festival Film Bandung, isi kepala langsung berpetualang ke acara-acara TV
yang sering menghadirkan artis-artis ibu kota untuk sekadar membacakan nominasi.
Jika biasanya menyaksikan di televisi, maka malam
minggu ini saya akan menyaksikan langsung artis Ibu kota yang biasa saya saksikan di film dan layar kaca
tersebut membacakan nominasinya di hadapan mata.
Namun, sempat terpikir. Masa iya, mereka mau
datang ke Soreang, tempat acara tersebut diselenggarakan? Yang cukup jauh dari hiruk
pikuk Jakarta atau kota Bandung? Dari kota Bandung ke Soreang saja jauh, apalagi dari Jakarta.
Tapi enggak lah ya, saya tidak perlu memikirkan itu terlalu jauh. mendapatkan kesempatan langka seperti ini sudah bersyukur.
Tibalah, Sabtu Sore jam 16.30, bertepatan
dengan 9 November 2024. Saya sudah siap untuk berangkat.
Karena tertulis dalam udangan
jika venue akan ditutup jam 19.00. Setidaknya, menjelang magrib saya sudah tiba
di Gedong Budaya Sabilulungan.
Tentu saja tidak asing, walaupun baru pertama menghadiri acara tersebut. Namun beberapa kali
sempat menyelenggarakan kegiatan di Gedong Sabilulungan. Saya tinggal di
Kabupaten Bandung, sering beraktivitas juga di Kabupaten Bandung.
Festival Film Bandung yang Istimewa
Namun, acara ini cukup istimewa bagi saya, selain
karena pertama kali menyaksikan langsung Festival Film Bandung, juga istimewa
karena Forum Film Bandung konsisten menyelenggarakan Festival Film Bandung. Saat
award-award yang lain kehilangan daya juangnya. Forum Film Bandung tetap istikomah
memberikan apresiasi terhadap insan film Indonesia bahkan untuk Film Dunia.
Acara ini juga menjadi istimewa karena sangat
khas Bandung. Iringan musik dari Ega Robot Percussion menjadi salah satu
kekhasan budaya Sunda, yang menggabungkan antara alat musik tradisional dan
alat musik modern. Ega Robot mampu menyajikan musik yang Istimewa di depan
ratusan tamu undangan.
Artis Hannah Al Rasyid, Rey Bong, dan Sitta. |
Antusiasme dari Sineas, sampai Aktris/ Aktor Muda dan Senior Menghadiri Festival Film Bandung
Antusiasme diperlihatkan oleh
artis muda berbakat yang hadir pada festival tahunan tersebut, seperti; Angga
Yunanda, Rey Bong, Aghniny Haque, Arya Saloka, dan cukup banyak artis muda
lainnya yang relatif tidak saya tahu.
Selain aktris dan aktor, turut
hadir juga sineas film seperti Riri Reza, produser Chand Parwes serta legenda
sinentron Raam Punjabi dan Isteri.
Hal ini menunjukkan semangat dan
apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan Festival Film Bandung yang
konsisten digelar.
Bagi artis muda, penghargaan yang
didapat seperti oleh Angga Yunanda, Rey Bong, Sherina, atau Aghniny Haque,
tentu menjadi pembuktian dirinya terhadap kualitas mereka. Sedangkan bagi artis
senior, penghargaan ini menunjukkan tentang eksistensi dan semangatnya yang
masih terjaga.
Apresiasi yang dilakukan oleh
Forum Film Bandung melalui Festival Film Bandung sangat signifikan terhadap
perkembangan film di Indonesia. Karakter khas yang disajikan dalam film-film
tersebut betul-betul mewakili Semangat Kebangsaan sebagaimana yang menjadi tema
dalam Festival Film Bandung tahun 2024 ini.
Angga Yunanda, Salah satu Pemenang Penghargaan bersama Chand Parwez serta Farel Rafisqy. |
Pilihan Film Berkualitas Festival Film Bandung
Film-film tersebut menyampaikan pesan
yang kuat kepada para penontonnya. Gadis Kretek, sebagaimana yang saya tonton,
bagaimana peran kekuatan karakter yang dimiliki oleh Perempuan dalam memimpin Perusahaan
Rokok. Hal ini menunjukkan bahwa, pada dasarnya di Indonesia, sudah sejak zaman
dulu, jika Perempuan memiliki karakteristik yang kuat, tidak akan ada laki-laki
yang meremehkan apalagi melecehkan. Sementara Yolo, adalah kuatnya motivasi dan
usaha seorang wanita sehingga dapat mengalahkan ketidaksempurnaannya.
Film yang kuat dari sisi cerita
dan pesan tersebut perlu diapresiasi. Maka kehadiran Festival Film Bandung yang
konsisten dilaksanakan setiap tahun, bukan hanya sekadar memberikan
penghargaan, tapi menjadi Upaya agar film-film Indonesia tetap menjadi ruang
interaksi dengan penonton agar pesan tersembunyinya dapat sampai secara
simbolik terhadap penonton. Sehingga penonton tidak hanya terhibur juga
mendapatkan Pelajaran berharga dari film tersebut.
Sebagaimana halnya ketika saya
membaca karya sastra, banyak Pelajaran yang saya dapatkan dari karya tersebut.
Begitu juga Film, banyak pesan-pesan simbolik yang dapat saya jadikan Pelajaran.
Konsistensi Penyelenggaraaan Festival Film Bandung
Semoga Festival Film Bandung terus istikomah dalam mengapresiasi karya dan bakat aktris, aktor, dan para sineas film Indonesia agar film Indonesia tetap berkontribusi terhadap budaya sekaligus peradaban Indonesia. Terlepas dari Kritik Eros Djarot terhadap kurang megahnya penyelenggaraan FFB 2024. ***[]
Posting Komentar untuk "Antusiasme Apresiasi Festival Film Bandung 2024"
Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...