Ledok Sambi: Guyang Air, Ngopi, Bermain Wahana, Sekaligus Berkemah
Ledok Sambi: dari bermain air, paint ball, main bola, hingga jajan camilan. |
Mendengar namanya, baru pertama kali, asing untuk warga Jawa Barat yang jarang melancong ke Yogjakarta. Berbeda dengan Malioboro, Pantai Parangtritis, Merapi Park, Candi Prambanan, atau Alun-alun kidul dengan wisata kulinernya, Candi Ratu Boko, Tugu Jogja, Obelix Hills, atau Tebing Brexi, Pasar Bringharjo, Jogja Bay, Keraton Yogjakarta, atau Goa Pindul.
Salah satu situs wisata Jogjakarta, yogyesdotcom merilis 69
tempat paling popular di Yogja, tapi tidak menyebutkan tentang Ledok Sambi,
padahal saat saya berkunjung ke destinasi wisata alam yang berbasis sungai
berbatu ini cukup ramai pengunjung.
Adalah kakak saya yang tinggal di Yogjakarta, yang merekomendasikan
untuk berwisata ke Ledok Sambi. Setelah cukup menikmati pemandangan alam dan
menemani anak-anak berenang di Teras Merapi, akhirnya kami dua keluarga
bringsut.
Sepanjang perjalanan selain
tampak truk-truk pengangkut pasir gunung, juga berapa area menawarkan jasa
wisata gunung merapi menggunakan jeep/ hardtop. Aspalnya cukup mulus. Sepanjang
perjalanannya juga selalu menemukan papan petunjuk bertuliskan, jalur
evakuasi. Atmosfernya
sangat terasa jika saya berada di kaki gunung berapi.
Karena tujuannya sambil pulang, hampir
sepanjang perjalannya menurun. Jarak Teras Merapi ke Ledok Sambi kurang lebih
13 km. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 30 menit.
Sebelumnya saya tidak pernah membayangkan Ledok
Sambi itu seperti apa, tapi kakak saya bilang ini sungai yang banyak batunya. Bak
gayung bersambut, anak-anak saya suka sekali dengan bermain air sungai.
Setelah waktu tempuh kurang lebih
30 menit, akhirnya sampai pada belokan yang saya sanksikan, jika destinasi
wisata ini akan membuat happy, jalannya kecil. Jika berpapasan dengan
kendaraan roda empat, bukan hanya harus berhenti, tapi juga harus mengalah
salah satunya agar mobil kami tidak saling bergesekan.
Bersyukur tidak ada kendaraan
yang berpapasan, ternyata untuk arah masuk dan pulangnya menggunakan jalur yang
berbeda. Begitupun saat masuk area parkir, pintu masuknya hanya cukup untuk
satu kendaraan roda empat.
Area pakirnya tidak terlalu
besar, tapi cukup untuk belasan kendaraan roda empat, dengan parkir roda dua
terpisah.
Saat akan memasuki area Ledok
Sambi, tidak ada penjaga tiket. Tidak ada juga petugas jaga yang mengarahkan
kami harus kemana, namun cukup jelas, jalur yang harus kami lewati. Ternyata
tidak ada tiket untuk masuknya alias gratis, pengunjung hanya dipersilakan
untuk infak seikhlasnya. Hanya parkir saja yang wajib membayar, itupun dengan
jumlah yang wajar, Rp5000,-.
Untuk masuk ke area Ledok Sambi
kami menuruni anak tangga yang hanya terbuat dari batu kali. Ini benar-benar alami. Benar-benar ramah
lingkungan.
Masuk area Ledok Sambi, kami
melewati jembatan dan terpajanglah paket lengkap destinasi wisata Sungai Ledok
Sambi; air jernih penuh dengan bebatuan alam, pohon-pohon ridang di sebelah
kiri, dan rumput hijau di sebelah kanan berselang-seling berjejer gazebo dengan
jarak yang teratur.
Ledok Sambi, salah satu area terbuka bisa untuk bermain bola anak-anak. |
“Wah ini benar-benar nyandu,”gumam saya dalam hati.
Saat masuk lagi ke area, bukan hanya Sungai dan
gazebo lagi yang tampak, tapi juga muncul penampakan cafe/ kedai dan
minimarket. Berada di tengah-tengah persawahan atau kebun belantara yang masih
perawan, pembayarannya sudah bisa menggunakan QRIS, ini benar-benar praktis.
Sebelum mengajak anak guyang air di
sungai, kami ngopi-ngopi dulu. Pukul 13.an dengan suasana yang sejuk,
adem, dengan suara gemericik air, membuat mata jadi berat.
Maka tersuguhlah kopi arabica
yang saya pesan. Walaupun ternyata rasanya kok seperti robusta, tidak masalah
yang penting esensinya, bisa mengusir kantuk.
Ledok Sambi, bukan hanya menjadi
tempat mlipir dari rutinitas pekerjaan dan hiruk piruk kota, wisata alam
Sungai ini juga menyediakan permainan lain yang saya yakin sangat disukai
anak-anak, remaja, ataupun dewasa.
Hampir semua destinasi dan
permainannya tidak merusak alam; lapangan untuk bermain bola, bermain perahu
dayung, bisa camping, flying fox, paint ball.
Soal fasilitas, saya kaget dengan
penampakan toiletnya yang berjejer rapi dan bersih yang berada di area lapangan
camping atau tempat bermain bola untuk anak-anak. Airnya sangat melimpah, dingin
dan jernih. Jika toilet berada di sebelah utara, sedangkan untuk mushola berada
dekat dengan area paint ball, area camping, dan perahu dayung di sebelah
Selatan.
Untuk gazebo dan tikar pun gratis, asal pesan
makanan via kedai.
Setelah cukup puas bermain-main
air, jajan-jalan camilan, bermain bola, bermain paint ball hingga tribel isi
pelurunya. Akhirnya kami bergegas menuju pondokan. Tidak terasa 4 jam sudah
menikmati area penuh oksigen Ledok Sambi. Kapan lagi kami akan mampir, jika
bersua kembali dengan Yogya.
Wahh suasananya menarik dan asri nih gan. Kapan" pengen healing jadinya. Moga aja bisa, hehehe
BalasHapusNewsartstory
Masuknya gak bayar gan,
HapusYa Allah.. saya tinggal di Sleman, tapi belum pernah ke Ledok Sambi ini, cuma pernah baca aja, Kang. Kapan-kapan berarti harus ke sini, nih. Destinasi wisata di area persawahan dan pedesaan memang bikin pikiran jadi tenang dan hati dipenuhi rasa syukur.
BalasHapusIya mbak, kebetulan aja saya juga diajak kakak ke sini, jadi ngikut aja hehehe
HapusWaah.. saya sendiri sewaktu masih tinggal di jogja kok kayaknya belum pernah mendengar tentang wisata ledok sambi ini, ya? nice share, bah! :) semoga dengan dipublikasikan di blog jadi makin banyak yang tahu dan akhirnya mencoba berkunjung.
BalasHapusAdem di sini, walaupun cuacanya lagi panas mas, owala mas Dirman di Jogja toh....
HapusMakasih mas rekomendasinya, lumayan kalo lewat situ bisa mampir bisa ala ala piknik di alam ya, makanan tinggal mesen.
BalasHapussama-sama kang Yudi, iya ini adem di sini kang...
HapusJadi pengen ke Jogja lagi 😠pengen jalan², pengen ngopi, pengen kemping di sini
BalasHapusAyo teh Pipit bisa sambil camping di sini....
HapusWah jarang nih, tempat wisata yang masuknya gratis dan parkir cuma 5000. Kayaknya tempatnya lumayan cocok tuk team building.
BalasHapusIya kalo motor 3000 parkirnya, banyak area seperti lapangan juga bisa fam gath sepertinya
HapusSeru banget pengalaman di Ledok Sambi! Tempatnya asri, bisa guyang air, ngopi, main wahana, bahkan camping. Cocok buat liburan seru bareng keluarga!
BalasHapusBetul pisan Kang Rifqi, bisa ngadem seharian di sini....
HapusDulu pernah ikut makrab disini tenang banget, viewnya bagus. Kangen banget suasana makrab di ledoksambi ini.
BalasHapusBener-bener masih asli ya, tidak banyak polesan.
HapusWah, baru dengar ada wisata Ledok Sambi ini. Penasaran banget, diliat dari fotonya aja udah asri banget, ya. Salut sama pihak pengelolanya, meski tidak ada tiket, hanya bayar infaq seikhlasnya, tapi fasilitas yang diberikan sama dengan wisata yang bertiket.
BalasHapusIya nih, sebetulnya banyak spotnya cuma yang orangnya minim cuma itu, jadi yang dipost yang itu aja
HapusPaling senang kalo di tempat wisata, toiletnya rapi dan bersih. Soalnya kan buat pengunjung jadi lebih nyaman juga. Cuma ya pengunjungnya juga kudu jaga kebersihan.
BalasHapusIya betul banget, ini tempatnya alam, biasanya WC nya agak gimana gitu, ini bener-bener rapi dan bersih. Mungkin masih baru toiletnya. Tapi semoga seterusnya.
HapusWah Sepertinya banyak ya mas wisata hidden gem di Jogja yang belum terlalu terkenal. Pastinya bagi yang suka wisata alam suka nih ke sini
BalasHapusIya ternyata lebih asyik ya wisata ke hidden gem, jadi ceritanya lebih semangat.
HapusWah, alternatif wisata alam yang seru juga ya sama keluarga. Yogya memang banyak banget tempat-tempat menarik yang unik dan cantik ternyata ya. Kaget juga tidak ada retribusi khusus untuk masuknya. Alih-alih hanya infak seikhlasnya. Hal-hal seperti yang ada di Ledok Sambi ini sih yang buat wisatawan semakin bahagia saat berkunjung ya.
BalasHapusIya betul masuk areanya gak bayar, kita bisa menikmati alamnya tanpa bayar, hanya ada wahana di sana, seperti paint ball itu bayar. atau mau camping, bayar sewa tenda dan tempat kempingnya.
HapusWah kalau mudik Jogja bakal main juga ah ke Ledok Sambi. Kakak main ke sana pas musim liburan atau week end atau week days? Macet gak perjalanan ke sana?
BalasHapuskebetulan pas weekday, jadi gak terlalu rame. bener-bener adem gitu.
HapusAsyik dapat referensi baru, pas nih untuk melipir dari ruwetnya dunia ya, secara Jogja selalu bikin kangen, eh wisatanya juga menyenangkan
BalasHapusIya nih, bener-bener candu ya Yogya.
HapusWah ini mah konsepnya one stop holiday hihi
BalasHapusSemua terintegrasi di satu kawasan.. mantap
Jadi pengen kesitu juga bawa keluarga
Seharian di sini bisa banget, bisa cuma leyeh-leyeh aja di saung, sambil nikmatin kopi. Atau bermain wahana yang ada. Minimal sewa ban buat guyang air di sungai.
HapusMashaAllaa~
BalasHapusKalau gak orang Jogja, gakkan dapet info seperti ini nih.. Ledok Sambi cakep banget.
Dan karena masih hidden gems, tempat wisatanya terbilang sepi yaa..
Kalau masih asri begini, semoga sesama wisatawan bisa saling jaga terkait kebersihan lingkungan dan ketersediaan fasilitas umum yang digunakan.
mungkin karena weekday ya waktu itu, jadi relatif sepi, cuma gak tau kalo weekend bisa jadi rame ya. Cuma saya cari ledok sambi di tempat wisata rekomendasi situs wisata tidak tersebut.
Hapus